Minggu, 16 Oktober 2016

Bisakah Aku Kembali?

Sumber : Freepik.com

Kini dimasaku, Semua seperti hidup namun tak memiliki arti. Hidup terasa hampa, dan kehampaan ada dalam seisi jiwaku. Tidak ada tujuan ketika Saya membuat blog ini, blog ini hanya akan berisikan sampah - sampah yang tak ada nilainya. Tidak ada cerita menarik, tidak ada prosedur kerja yang akan Saya bagikan, karena blog ini adalah tempat terakhirnya Saya berfikir.

Walaupun begitu, blog ini berisikan tulisan - tulisan otentik Saya, mulai cara berfikir Saya dan sebagainya. Tidak ada yang kopi paste, semua murni dan asli mengalir dalam fikiran Saya, namun tidak semua Saya tuangkan disini, karena cakupan blog ini adalah sebatas tentang ke-analisan yang galau.

Saya memang banyak memiliki blog, namun sebagian besar adalah tentang hobi dan kegemaran Saya dalam dunia ke-analisan, seperti Infolabmed, Medical Cloth, dan terakhir adalah blog Analis Galau. Saya juga memiliki blog dari tahun 2008 yaitu blog pribadi, imadanalis. Sekarang setiap harinya blog itu viewernya > 1.000 / hari.

Apa pepatah yang akan Saya sampaikan?

Tidak ada, saat ini Saya belum memiliki pepatah apapun. Tapi yang penting adalah apapun profesi Kamu, sebaiknya tetaplah menulis. Dengan menulis Kamu bisa melatih otak Kamu, menggerakan tangan untuk kemampuan otak kiri dan berimajinasi untuk menggunakan otak kanan, luar biasa bukan.

Keseimbangan inilah yang perlu didapatkan, karena tidak semua orang memiliki keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Semoga Kita semua yang sudah membiasakan diri menulis, tidak mudah terkena alzheimer dikemudian hari.

Tidak mudah menjadi seorang blogger.

Pernah Saya memulai menulis blogger dari ketidaktahuan, kemudian belajar secara otodidak sehingga Saya mendapatkan berbagai hal yang sangat ajaib. Blog Analis galau adalah blog paling sederhana Saya, template nya berasal dari blogger, tidaka da edit apapun, tidak menggunakan template lain yang katanya lebih bagus dan responsive. 

Pada kenyataannya produk google adalah produk terbaik yang dapat dicari dengan mudah oleh mesin pencari googlenya sendiri, jadi kita sebenarnya tidak usah repot - repot untuk mengganti template blog Kita, hanya saja diperlukan keahlian sedikit saja untuk menjadi sang raja di google pencarian.

Penulis : Imad al Badrawi
Senin, 17 oktober 2016
E mail : imadanalis@gmail.com

Sabtu, 15 Oktober 2016

Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Indonesia | Perang Dunia III

War Ilustrasi (sumber : freepik.com)

Beberapa media massa menyatakan bahwa, bagaimana jika beberapa tahun kedepan akan terjadi Perang Dunia Ke III. Sungguh ironi sekali jika hal tersebut terjadi, namun manusia adalah manusia. Perang merupakan hasrat manusia, Saya jadi teringat sebuah film, namun saya lupa tentang judulnya. 

Tapi, hal yang saya ingat adalah, bahwa manusia memiliki hasrat untuk berperang. Banyak faktor yang mendorong hal tersebut. Berikut ini adalah akan Saya coba jabarkan apa saja hasrat yang membuat manusia ingin selalu berperang.

1. Hasrat Kekuasaan
Dalam berperang manusia akan mengabaikan kedamaian yang di inginkan. Adapun kedamaian yang saat ini diciptakan adalah kedamaian semu. Kenapa? walaupun saat ini Kita di Indonesia tidak merasakan adanya konflik, namun dibelahan dunia lain konflik terus berlanjut siang dan malam.

Hasrat kekuasaan ini di dorong atas dasar kekuasaan terhadap sumber daya alam, hasrat terhadap ekonomi dan sebagainya. Saat ini, kekuasaan tidak dilihat dari seberapa besar wilayah negeri tersebut, namun seberapa besar negara tersebut mempengaruhi kebijakan berbagai negara yang tergantung kepada negaranya.
2. Hasrat Ras Terbaik
Jangan salah jika ini akan memicu terjadinya konflik. Pada kenyataannya diberbagai negara baik itu eropa, asia dan amerika, ada beberapa ras baik itu putih dan kemerahan membuktikan bahwa mereka adalah ras terbaik di dunia.

3. Hasrat Kemampuan Teknologi Modern
Indonesia dengan penduduk sekitar 250 juta jiwa, saat ini terus mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang, termasuk teknologi. Sebagai negara non blok Indonesia kemungkinan tidak akan terseret dalam perang besar, namun Indonesia akan menjadi negara terjajah kembali jika tidak memiliki sistem pertahanan yang baik.

Beberapa negara besar dan negara maju terus menerus menggelontorkan anggaran negara mereka untuk meningkatkan penelitian terhadap sistem pertahanan. Mengeluarkan biaya untuk merekrut tentara mereka.
Baca juga : Jangan Serba Galau
Kengerian ini akan terus berlanjut jika ada negara yang tidak bisa menahan diri dalam situasi ini. Seperti yang sudah Saya katakan bahwa, kedamaian saat ini adalah kedamaian semu. Jika ada hal yang memungkinkan situasi ini dalam sekejap mata akan berubah.

Saya berharap, semoga hal tersebut tidak akan terjadi. Namun, saya juga sadar manusia memiliki hasrat tersebut, dan semoga mereka bisa menahannya.

Penulis : Imad al Badrawi
Minggu, 16 Oktober 2016
E Mail : imadanalis@gmail.com

Tips Menyiasati Berita - Berita di Media Sosial | Tips Galau

Sumber : Freepik.com

Saat ini pengguna media sosial sangat tinggi, hampir semua masyarakat Kita memiliki akun di berbagai media sosial. Satu orang bisa saja memiliki berbagai akun di berbagai media sosial, sebut saja Facebook, Twitter, path, instagram, dll.

Fenomena kejayaan internet dan media sosial selain dimanfaatkan oleh pemimpin penguasa juga dimanfaatkan oleh media - media besar yang mencari berbagai keuntungan.

Bagaimana Kita menyikapi hal tersebut ;

1. Jangan mudah terprofokasi
 Sebagai masyarakat biasa, alangkah baiknya Kita hanya menjadi pembaca saja, jangan men-share hal - hal yang mudah menimbulkan konflik. Apalagi jika Kita tidak memiliki latar belakang dan urusan tentang hal tersebut.
2. Hindari berita politik, SARA, dan AGAMA.
Ketiga hal ini sangat ramai dimedia sosial. Jika kita mendukung satu pilihan calon yang Kita idolakan bisa jadi Kita gelap mata dan membabi buta dalam empertahankan pilihan Kita, wajar saja hal itu dilakukan. Namun, Kita sekarang sadar, jika Kita salah sedikit saja dalam melakukan hal yang sentimentil, maka Kita akan berakhir di penjara.
3. Hati - Hati dengan Akun Palsu yang sering memprofokasi
Apakah Kamu yakin akun di media sosial itu Asli semua?
Apakah Kamu yakin "mereka" yang memiliki agenda tersembunyi tidak menggerakan banyak orang untuk memprofokasi keamanan negeri Kita?

Coba Kita renungkan kembali, jika teman Saya pribadi, memiliki 100 akun untuk jualan online, maka tidak menutup kemungkinan "mereka" itulah yang membikin gaduh di media sosial.
Penggunaan media sosial itu banyak di manfaatkan oleh beberapa oknum yang tidak senang dengan keharmonisan dan ke Bhinekaan Kita di Indonesia. Maka dari itu, dalam tips ini semoga saja ada beberapa kawan yang memperhatikan bahwa berita yang di muat oleh media konvensional baik itu media besar dan media lokal, harap di cermati baik - baik.

Banyak berita - berita yang memuat berbagai peristiwa namun seringnya berita itu di"lebihkan" bahkan ada yang tidak dimuat sedikitpun karena kelompok tertentu yang merugikan kepentingan mereka.

Yup, sampai pada ujung tulisan ini, semoga Anda bisa memaknai berbagai berita yang ada, dan mencermati sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan konflik bagi diri Anda sendiri.

Penulis : Imad al Badrawi
Minggu, 16 Oktober 2016
E Mail : imadanalis@gmail.com

Mungkin Kamu Kurang Piknik | Catatan Anak Negeri

Sumber : Freepik.com


Ada sebuah komunitas bernama, Anak Negeri, mereka setiap hari mengumpulkan materi tugas yang diberikan kepada siswa. Kenapa mereka sangat rajin? Mungkin mereka suatu saat nanti ingin menjadi salah satu menteri di Kabinet negeri ini.

"Sudah kau kumpulkan?" sahut Riko.

"Belum." sekelompok Anak Negeri itu menjawab. Riko adalah ketua Anak Negeri. Kalem dan bijaksana. 

"Besok Kita berkumpul lagi ya disini". 

Sebetulnya Anak negeri adalah kelompok yang dibentuk dari keprihatinan siswa terhadap segala ekstrakurikulier yang diadakan oleh sekolah dan semua berbayar.

Misalnya Saja, ketika kita mengikuti ekstrakurikuler basket, cheersleader, pramuka, dll tidak lepas dari pungutan liar dari pihak sekolah. Maka dari itu, Riko menggagas untuk membentuk sebuah kelompok "pemberontak" dalam menghapus sistem tersebut.

Beberapa hari kemudia, "Berkas ini kita jadikan bukti, untuk memutus pungutan liar yang ada disekolah Kita." sahut Riko sambil menatap tajam teman - temannya.

"Iyah, Kita harus berani, Saya akan melakukan semua yang Saya bisa".


Sabtu, 01 Oktober 2016

Cerita Dari Leluhur : Berkembangnya Bahasa Bukit Kehidupan

Ilustrasi Manusia Purba (http://www.freepik.com)


Setelah berbaurnya dua kelompok dan terus berkembang menjadi sebuah daerah baru di bukit kehidupan, pertukaran informasipun terus berlangsung. Pertukaran informasi ini berupa pertukaran bahasa dan juga mengikuti pertukaran kebudayaan lainnya.

Pertukaran bahasa diawali datangnya"Saudara Baru" di bukit itu, informasi yang dibawa oleh Saudara Baru meruakan ide ide awal sebuah keadaan di bukit kehidupan. Jadi, tidak banyak hal yang berarti yang harus di aplikasikan di bukit itu.

Selama beberapa ratus tahun lamanya, leluhur Kami menjaga kemurnian keturunan dari keluarga Kami. Namun, semakin bertambahnya jumlah anggota keluarga baik dari Saudara Baru dan keluarga Kami maka terjadilah perkawinan diantara keduanya.

Saudara Baru menyebut Kami dengan nama "Turunan Langit" bahkan ada yang menyebutkan tetua diantara mereka, bahwa Kami adalah "Titisan Dewa"karena tetua Kami memiliki pandangan yang baik untuk masa depan, dan memiliki banyak data tentang masa lampau.

Perkawinan antara "Titisan Dewa" dan "Saudara Baru" Kami menyamakan persepsi dengan sebutan "Pemersatu". Karena dengan adanya keturunan baru ini, tidak adalagi batasan antara Keluarga Kami dan keluarga "saudara baru" itu.

Namun, ada juga beberapa tetua Kami dari "Titisan Dewa tidak menyukai adanya perkawinan diantara keduanya. Dalam catatan yang ada masih ada sekitar 5  10 keluarga yang menjaga kemurnian keturunan mereka.

Hal ini tidak disadari oleh saudara baru, samai saat ini.

KEDATANGAN KELOMOK LAIN pADA MASA 500 TAHUN KEDUA

Masa ini banya sekali kelompok yang berdatangan, karena banyaknya manusia di bukit kehidupan. Mereka banya yang menanyakan bagaimana bisa mereka bertahan terus menerus di bukit ini tanpa berpindah  pindah.

Akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di Bukit Kehidupan dan membangun kehidupan bersama  sama. pada masa ini banyak kelompok yang berdatangan. Ada yang datang dari Utara, kemudian Kami menyebutnya KELOMOK UTARA. Ada yang datang dari Barat, Kami menyebutnya KELOMpOK BARAT. Ada yang datang dari Timur maka Kami Menyebutnya KELOMOK TIMUR dan ada yang datang dari SELATANG, Kami menyebutnya KELOMOK SELATAN.

Jadi, berikut ini adalah kelompok  kelompok tersebut
  • Titisan Dewa, menempati Bukit Kehiduan.
  • Saudara Baru, menempati lembah dekat Bukit Kehidupan dan dibatasi Sungai Kehidupan
  • pemersatu, menempati wilayah khusus yaitu disebrang sungai Kehidupan tidak jauh dari lembah dimana Saudara Baru tinggal
  • Kelompok Barat, diberikan sebuah wilayah khusus di sebelah Barat Bukit Kehidupan yang dibatasi sungai Kehidupan.
  • Kelompok Timur, diberikan sebuah wilayah khusus di sebelah Timur Bukit Kehidupan yang dibatasi sungai Kehidupan.
  • Kelompok Utara, diberikan sebuah wilayah khusus di sebelah Utara Bukit Kehidupan yang dibatasi sungai Kehidupan.
  • Kelompok Selatan, diberikan sebuah wilayah khusus di sebelah Barat Bukit Kehidupan yang dibatasi sungai Kehidupan.
Diantara semua kelompok itu selama awal perkembangan sejarah mencatat, mereka hidup berdampingan dan damai selama 1000 tahun.

Hal tersebut tertuang dalam BATU TULIS yang tertinggal, dan termuat berbagai revisi dari awal peradaban mereka di bangun.

Penulis : Imad al badrawi
 Sabtu, 24 September 2016
E mail : imadanalis@gmail.com
 
 Baca Juga : Cerita Dari Leluhur ; Datangnya Kelompok - Kelompok Kecil
 Baca Juga : Cerita Dari Leluhur ; Masa 500 Tahun Bukit Kehidupan